Artis Yulia Rahman saat membacakan puisi pada acara talk show tentang " Pemberdayaan Ibu-ibu jalanan ditengah himpitan ekonomi dan eksploitasi anak " di Gedung Indonesia Menggugat, Bandung, Jawa Barat. Minggu (22/12). Dalam rangka Hari Ibu, Yulia hadir untuk memberikan motivasi terhadap para ibu jalanan, agar bisa kembali semangat bekerja dan meninggalkan profesi meminta-minta. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
TEMPO CO, Bandung - Artis Yulia Rachman membacakan puisi untuk ibu-ibu jalanan dalam acara talkshow tentang “Pemberdayaan Ibu-ibu Jalanan di Tengah Impitan Ekonomi dan Eksploitasi Anak" di Gedung Indonesia Menggugat, Bandung, Minggu, 22 Desember 2013.
Artis kelahiran Bogor, 5 Juli 1977, itu membacakan sebuah puisi berjudul Bunda untuk memotivasi para ibu supaya mengubah pola pikir mengemis di jalanan.
"Ini puisi untuk kita yang ada di sini, untuk Hari Ibu. Wanita cantik, bersabar di saat tertekan dan tersenyum di saat hati menangis. Mengasihi tanpa pamrih, itulah bunda," ucap perempuan yang sudah mengenakan hijab ini saat membacakan beberapa bait puisi.
Yulia memodifikasi tulisan yang dia baca menjadi sebuah puisi bertema ibu untuk menularkan semangat kepada para ibu dan anak jalanan asuhan Kelompok Perempuan Mandiri (KPM) Dewi Sartika Bandung. (Baca: Yulia Rachman Grogi Jadi MC di Kampung Sendiri)
"Itu tulisan orang yang dikirim ke saya, kemudian saya modifikasi jadi puisi. Untuk penyemangat diri sendiri dan tentunya untuk ibu-ibu yang lain," ujarnya kepada Tempo.
Ibu dua anak ini juga mengimbau kepada puluhan ibu jalanan yang hadir untuk rajin beribadah dan ikhtiar tiada henti supaya mendapat kehidupan yang lebih baik. "Kalau fondasi ibadah kita kuat, apa pun profesi kita, di saat ada ujian hidup menempa, maka kita akan tetap bersyukur, tetap tersenyum," katanya.
